Senin, 08 Mei 2017

Rabb. i'm Yours

Semoga Allah ridhai setiap langkah kita, Semoga Allah ridhai setiap apapun mimpi kita dalam berjihad dijalanNya, Semoga Allah ridhai setiap niat apapun dalam hati kita untuk menebar banyak kebaikan, Semoga Allah meridhai dalam setiap jalan da'wah yang kita lakukan, Semoga Allah meluruskan setiap niat kita. Aamiin
"Jangan sampai keterbatasanmu membuatmu tak bisa melakukan apa-apa" Nasihat ka Nita seorang kaka kelas saya yang memotivasi saya.
Ada hal yang ingin kau utaran tapi kau merasa bungkam.
Ingin sekali menangis sekeras-kerasnya, namun kau harus menjadi seorang yang kuat.
Ada hal yang ingin kau lakukan tapi keterbatasanmu membuat kau tak bisa melakukannya
Namun, tenanglah kawan kita punya Allah kita punya Allah.
Kita punya Allah yang selalu ada untuk kita, Allah yang selalu membuat kita tersenyum saat air mata itu mengalir dipipimu. Kita punya Allah yang selalu membuat kita kuat!
Allah... Allah.. Allah,,
hanya Dia yang selalu ada untuk kita, tak bosannya mendengarkan setiap doa kita.
Allah.. Dialah yang selalu memeluk kita ketika kita jatuh lalu menggenggam kita untuk kita kembali bangkit.
Allah.. Dialah yang Maha romantis ketika kita jenuh menghadapi apa yang kita lakukan pasti selalu ada hal yang romantis yang kita dapat dariNya
Kau tau kawan? Begitu beruntungnya orang yang disetiap langkahnya hanya diniatkan untukNya, begitu mesranya disetiap langkahnya, begitu indahnya ketika apapun yang kita kerjakan hanya untukNya. Sungguh hal yang sangat begitu indah.
Apapun yang menimpamu hari ini kawan apapun ujian yang sedang Engkau hadapi, bersyukurlah kawan. Allah sedang merindukan doa-doamu, Dia merindukanmu kawan, ujian yang menyadarkan kita bahwa Dialah sebaik-baik penolong, sebaik-baik pelindung, Pertolongan Allah dekat kawan, Allah dekat..
Ya Allah.. luruskanlah setiap niat kami hanya untukMu hanya untukMu
Ya Allah.. jadikanlah kami sebagai manusia yang bermanfaat bagi sesama dijalanMu
Ya Allah.. matikanlah kami dalam sebaik-baik keadaan dalam semahal-mahal iman
Ya Allah.. jangan cabut kenikmatan dan kemanisan iman dalam hati kami untuk selalu menghamba padaMu.Aamiin

Empat itu cukup ya Allah..

Kamis, 08 Desember 2016

Bayangkan saja pahala yang bercecer dan kematian yang mendekat

Menjadi anak rumahan adalah hal yang paling membosankan dan hal yang paling menyenangkan, disamping itu banyak hal yang dipelajari juga supaya bisa belajar jadi Ibu Rumah Tangga yang baik. (Oh gitu ya -__-)
Disaat temen-temen yang lain lagi sibuk kuliah, rasanyaaaa tuh saya yang belum nemuin jati diri saya bisa apa? Eaa. Engga gitu deng, semuakan punya jalannya masing2 kaan? Yang penting tetep semangat! Dan lakukan yang terbaik untuk hari ini untuk mempersiapkan kematian yang paling dekat jaraknya dengan kita. Doain juga ya supaya saya bisa cepat nemuin jati diri saya.
Tujuan utama mengapa saya nulis blog yang judulnya "Bayangkan saja pahala yang bercecer dan kematian yang mendekat" adalah buat nyemangatin diri sendiri juga sih hehe, dan untuk teman-teman yang lagi terjebak dijaring-jaring paling menakutkan yaituuuuuu males ya betul banget.
Dari Ibnu Umar ra berkata, " Rasulullah saw memegang kedua pundak saya seraya bersabda,'Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara.'Ibnu Umar berkata, 'Jika engkau berada pada sore hari janganlah menunggu datangnya pagi hari. Jika engkau berada pagi hari, janganlah menunggu datangnya sore hari. Gunakanlah masa sehatmu sebaik-baiknya sebelum datang masa sakitmu, dan gunakanlah masa hidupmu sebelum datang kematianmu" (HR.Bukhari)
Saat membaca buku yang disusun oleh Mas Fahru Mu'is dan Muhammad suhadi dengan judul Syarah Hadist Arba'in empat puluh hadist yang dikumpulkan oleh Iman Nawawi . Saya jatuh cinta salah satunya pada hadist ini yang intinya tak boleh menunda amalan. Hadist ini pun mengandung dorongan agar kita selalu siap menghadapi kematian. Nah, persiapan menghadapi kematian hanya bisa dilakukan dengan cara memperbanyak amal shaleh. salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah sifat males.
Terkadang saat beres- beresin kamar atau saat pagi-pagi masih gelap rasanya pengennya duduk sambil browsing maen hape atau yang lainnya yang mengundang kemalasan . But its not good. Saat ingin memainkan hape atau sangat cape melihat setumpuk pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bayangkan saja mereka semua adalah setumpuk pahala yang melambai, atau pahala yang bercecer agar kita semangat mengerjakannya. Ya, itu yang selalu saya bayangkan walaupun memang kadang bisikan setan itu kadang kala menang. Dan salah satu yang menjadi pedang untuk menepis itu semua adalah usaha kita untuk mendapatkan cintaNya dan RidaNya.
Dari Abu hurairah ra berkata, "Rasulullah saw bersabda,'sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman,'Siapa yang memusuhi wali-Ku,maka aku telah menyatakan perang dengannya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari pada yang telah aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku tidak hentinya mendekati-Ku dengan ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya. Maka, Ketika Aku mencitainya, Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Penglihatanya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang dia gunakan untuk memukul dan kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku, niscaya akan Aku lindungi" (HR.Bukhari)
Ayo kita sama-sama berusaha meraih cintaNya, saling mendoakan dalam ketaatan dan hilangkan malas dengan membayangkan pahala yang bercecer dan kematian yang mendekat. Membayangkan pahala yang bercecer maksudnya bukan kita lebih mengharapkan pahala, boleh saja. Tapi yang lebih tepatnya kita lebih mengharapkan RidaNya.


Sabtu, 03 Desember 2016

For every trouble, Allah helps you double.

Masalah memang lebih besar jika dikeluhkan pada manusia, Lebih terurai jika dikeluhkan pada Allah dan lebih sedikit jika disembunyikan.
Masalah membuat setiap orang memang berujung sebagai suatu hal yang menakutkan "Promblem is monster life", Sebuah tantangan terbesar dalam hidup untuk menentukan seberapa jauh dan seberapa ikhlas kita dalam bersabar. Masalah dan mengeluh memang hal yang berhubungan namun cara mengatasi yang membuat permasalahan akan berujung selesei ataukah bertambah besar. Hakikat manusia memang suka mengeluh hal ini dijelaskan dalam Q.s Al-Ma'arij ayat 19-20
19.Sungguh manusia diciptakan karena suka mengeluh
20.Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah
Hal yang aku rasakan memang saat aku sempat depresi karena masalah membuatku sakit-sakitan, dan menangis mengkhawatirkan segala hal yang aku keluhkan.
Namun satu hal yang aku sadar bahwa sebenarnya Allah begitu sayang pada kita, hingga Dia menimpakan beribu macam cobaan untuk menguji tingkat keimanan dan ketaqwaan kita, seberapa kencang kita berlari ke arahnya, seberapa mampu kita bersabar dan ikhlas, dan seberapa pandai kita mengambil hikmah dari sebuah ujian. For every trouble, Allah helps you double. Kita harus yakin bahwa setiap hal yang kita lewati, ujian yang kita hadapi dan beribu masalah yang menjadi tantangan terbesar dalam hidup adalah hal yang terindah yang menghadirkan berlipat kemudahan, syukur yang tak terhingga, beribu kebahagiaan yang Allah berikan kepada kita.
Hidup bagi Allah adalah kehidupan sempurna, Maka penuh dengan sanjungan sedangkan kehidupan bagi manusia akan berakhir, sehingga tidak ada sanjungan bagi manusia.
Tawakallah, bersandarlah, sandarkanlah hidup, dan cintamu pada yang Maha hidupyang kehidupannya tiada berakhir yaitu Allah Ta'ala. Manusia tidak akan bahagia ketika menyandarkan hidupnya pada sesuatu yang akan berakhir. Allah maha hidup mengurusi makhluk-makhluknya sehingga Allah begitu Maha sibuk dan dengan romantisnya Allah tak pernah mengabaikan kita, bahkan setiap desah yang kita bisikkan Allah mendegar.
For every trouble, Allah helps you double. Ingatlah kenikmatan yang Allah istimewakan pada kita yang tak Allah berikan pada yang lainnya.
Untuk adik-adikku dan kakaku yang sedang merasakan kejamnya hidup, Untuk teman-teman yang merasakan keasingan atau masalah yang begitu besar, dan untuk diriku yang sedang menemukan jati diriku dalam kehidupan yang begitu penuh duri, perjalanan yang berliku semoga kita bisa terus berusaha untuk menjadi orang yang pandai bersyukur dan ikhlas, menemukan akar pemasalahan hidup supaya hidup jadi lebih baik dengan berlari ke arahNya.

Senin, 28 November 2016

Tentang amanat dan tanggung jawab

Ketika saya benar-benar jenuh tiba-tiba saya menemukan sebuah buku dengan judul "Man jadda wajada the art of excellent life".
Begitu banyak ilmu yang saya dapat dan pemahaman yang begitu luas.
Salah satunya tentang waktu yang produktif dan belajar bagaimana cara mengunduh inovasi, Disamping itu hal yang paling membuat saya khawatir adalah berbicara tentang amanat yang membuat manusia kurang bertanggung jawab atas amanat itu.
Q.s Al-Ahzab ayat 72 yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit,bumi,dan gunung-gunung,tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia"
Karena itulah,manusia dituntut untuk selalu berbuat kebajikan dan menyelaraskan perbuatannya agar tercipta harmoni kehidupan. Manusia dituntut untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak melakukan berbagai hal yang cenderung mengeksploitasi dan merusak alam.
Ketika saya merenungi hal ini tiba-tiba seseorang mengirim sebuah video tentang kebutuhan air di daerah Sukabumi sungguh membuat saya termenung. Daerah yang terbilang mempunyai sumber air yang melimpah ternyata sebenarnya kekurangan air? Tanda tanya yang sangat besar hingga akhirnya semuanya terungkap kita saya tahu bahwa Perusahaan air kemasan yang melahap semua air bersih didaerah tersebut dan menggantinya dengan kamar mandi umum. Sebagian lagi hanya mengandalkan sebuah kolam kecil untuk mencuci, dan menggosok gigi.
Merampas hak masyarakat namun tidak bertanggung jawab memberikan fasilitas yang sesuai kepada masyarakat. Manusia pada dasarnya mempunyai kebebasan untuk melakukan apa saja di muka bumi ini selama tidak melanggar norma dan kaidah agama. Semoga Allah memberikan hidayah secepatnya agar masyarakat khususnya masyarakat sukabumi dapat mendapatkan haknya kembali

Kamis, 03 November 2016

Jangan membuat Rasulullah SAW menangis

 Aku masih menatap sebuah lembaran indah di hadapanku, sesekali aku melihat ke langit-langit kamarku.Sikap pesimis yang pernah aku alami dulu untuk menggapai semua cita-citaku terus menghilang dalam diriku.
"Aku yakin, semua akan baik-baik saja" bisikku dalam hati.
aku terus berdoa dan berusaha untuk menggapai satu per satu impianku, namun proses itu selalu berliku. Disaat semangatku turun, Sahabatku selalu meyakinkanku. Sahabatku selalu memberiku energi agar aku bangkit. Sahabatku yang akan menemaniku hingga Allah memanggilku.
"Ida, aku yakin ko kamu bisa. Ayo dong semangat! katanya mau jadi orang yang bermanfaat untuk umat?"
Al-qur'an seperti cahaya yang tiba-tiba menggetarkan seluruh pikiran dan hatiku.
Aku tersenyum, Aku dekap, aku peluk Al-qur'an hingga aku menangis sejadi-jadinya.
Tak kuasa aku menahan tangisku, Hatiku sakit ketika seseorang mengatakan "Jangan mau dibohongi dengan Al-qur'an". Mengapa begitu ringannya berkata seperti itu?
Aku kembali mendekap erat sahabatku.
"Bagaimana perasaan Rasulullah ketika mengetahui semua ini? " Bisikku denganhati penuh luka.
Ya Allah Ya Rasulullah.....

Senin, 31 Oktober 2016

Cerita Nusaibah binti ka'ab membuatku menangis saat hijrahku

Perjalanan ini membuatku semakin ingin terus berhijrah, memantaskan diriku dihadapan Allah. Hatiku teriris saat aku melihat beberapa anak panti asuhan yang semangat menghafal Al-qur'an,penulis tuna netra serta penari cantik yang tuna wicara. Hidupku dihiasi dengan berbagai arti syukur sesungguhnya, Tak heran jika air mataku digunakan untuk menangisi semua hal yang aku keluhkan. Begitu malunya aku dengan kenikmatan Allah yang begitu besar
Perjalananku untuk berhijrah mempertemukanku dengan seorang guru, Beliau hidup di tengah sekumpulan anak-anak kecil yang sedang belajar Islam disebuah kota kecil. Beliau banyak menceritakan perjuangan-perjuangan para aktivis dakwah, bahkan cerita seorang dosen fisika sekalipun yang bangun disepertiga malam hanya untuk murajaah dan berbincang dengan Allah. Komunikasi dengan Allah adalah komunikasi yang paling indah. Perjalanan hijrahku pun mempertemukanku dengan seorang akhwat bernama saski, Cerita perjuangannya untuk pergi ke negara Turki membuatku semakin bersemangat untuk jadi lebih baik, Aku dan saski lahir di tanggal yang sama, kami mempunyai tujuan yang sama dalam mengarungi samudera Islam ke seluruh dunia. Perjalanan pertamanya mengantarkannya ke sebuah negara mayoritas Islam, sedangkan perjalanan pertamaku mengantarkan aku ke sekolah para penghafal Al-qur'an. Tak hentinya saski menyemangatiku untuk belajar bahasa arab,mengirim soal mesir tahun lalu, atau hanya sekedar memberitahu aktifitasnya bahkan ketika sedang dibus sekalipun.
Namun, waktu cepat berubah. Semuanya seperti kilat yang hanya datang ketika hujan badai atau seperti pelangi yang diibaratkan naga yang turun ke bumi untuk meminum air di telaga. Manusia mempunyai urusan dan target untuk hidup bahkan untuk menggapai impiannya.
Detik ini menyadarkanku arti dari "WAKTU,SABAR dan SHOLAT", Ceritaku dalam berhijrah banyak mempertemukanku dengan orang-orang yang sedang berhijrah juga bahkan lebih dari itu.
Aku ingat saat aku membaca sebuah kisah dari seorang perempuan tangguh di zaman Rasulullah, Nusaibah binti ka'ab si perisai Rasulullah membuatku menangis. Begitu tak ada apa-apanya aku dibandingkan dengan mereka. Ya Allah... Ya Nabiyullah.

Tanyakan pada Allah

Dimulai dari senja aku mengenal banyak pengalaman, dimulai dari fajar hingga matahari tenggelam. Aku mencoba memotivasi diriku sampai detik ini namun mengapa keraguan selalu datang pada setiap hamba.
Aku lahir di tengah-tengah keluarga yang sederhana dengan satu orang kaka perempuanku dan 3 orang adik perempuanku. Ya, saudaraku perempuan semua hingga aku tak tau bagaimana rasanya bermain bola bersama adik laki-laki atau kaka laki-laki. Aku adalah anak dari keturunan minang.
Hidup bagiku seperti sebuah pesawat, Adakalanya ia terbang dan adakalanya ia mendarat. Dari keempat saudaraku aku adalah orang yang sangat jatuh cinta pada jejak-jejak Islam. Islam adalah agama yang damai, Ajarannya membuatku terpesona hingga aku ingin mengarungi peradaban islam yang terjadi.
Aku terus mencari jati diriku dan sampai saat ini aku belum menemukannya, mungkin ini yang dinamakan kehidupan yang sebenarnya.
Aku masuk sebuah sekolah tahfidz di daerah Bandung, tergoda aku untuk menghafal Al-qur'an karena iri dengan anak-anak kecil dan para hafidzah yang merasakan indahnya menikmati ayat Allah. Aku sadar, saat itu waktu adalah ayat, aku tidak ingin meninggalkan waktu sedikitpun tanpa Al-qur'an bahkan jika waktu itu digunakan untuk makan para penghafal.
Al-qur'an membuatku terpesona, berlama-lama dengannya membuat hatiku semakin bergetar hebat. Namun godaannya begitu besar, rintangannya begitu dahsyat. 2 bulan berlalu, Aku sakit, tubuhku terbaring tak bisa bangun, Saat itu aku benar-benar rindu keluargaku, Aku ingin pulang, Aku tak kuat. Sejujurnya, aku belum pernah jauh dari kedua orang tuaku, mungkin itu salah satu faktornya juga.
Akhirnya 2 bulan berlalu, hari ini detik ini aku duduk manis dirumah dengan sejuta pengalaman hidup dengan beribu hikmah yang aku dapat.
Aku tetap menghafal Al-qur'an walaupun sehari hanya dapat sehalaman. Beda jika berkumpul dengan para penghafal, begitu tinggi motivasi kita dalam menghafal. Sekarang, aku membantu mengajar disalah satu madrasah. Mengajari anak-anak untuk dekat dengan Al-qur'an memang terlihat mudah padahal begitu sulit.
Sampai sekarang aku belum menemukan jati diriku, harus kemana aku selanjutnya? Menjadi seorang aktivis dakwah, wanita cerdas dan bermanfaat untuk umat. 18 tahun, semoga aku bisa menemukan jati diriku sebenarnya tanpa mengeluh dan terus semangat.
Jangan terlalu sering mengeluh pada teman, Aku merasakannya dan membuatku merasa lebih banyak beban. Jika butuh teman cerita dan pendapat hanya satu "Tanyakan pada Allah".
Semoga Allah menuntun hati kita semua supaya bisa berlari ke arah-Nya.